Jumat, 04 Oktober 2013

PENGUSAHA PROPERTI VERSUS PETANI

Sepintas, petani dan pengusaha properti adalah pesaing, walau bukan bersaing dalam hal pemasaran. Persaingan keduanya dilihat dari persamaan kebutuhan bahan baku usahanya, tanah. Petani dan pengusaha properti sama-sama membutuhkan dan mencari lahan-lahan untuk bisa dibuat lahan usaha.

Tapi mungkin sebenarnya bukan persaingan yang terjadi, karena petani tak pernah menang jika harus berebut lahan dengan pengusaha properti. Maka supaya petani tidak kalah, dalam hal ini supaya lahan pertanian tidak serta merta berubah menjadi lahan properti, pemerintah membuat aturan-aturan khusus untuk melindungi lahan pertanian.

Padahal sebenarnya petani dan pengusaha properti sama-sama menyediakan kebutuhan pokok manusia, pangan-sandang dan papan. Jadilah nasib petani dan juga pengusaha properti menentukan nasib suatu bangsa. Karena itu mau tak mau negara tak boleh lengah dalam menanganinya.

Di beberapa daerah, apartemen lebih disuka daripada rumah permanen. Hal ini disebabkan mulai sulitnya mencari lahan properti, juga semakin mahalnya tanah-tanah untuk properti. Toh jika kita membangun/ membeli rumah permanen, selain harus membeli tanahnya kita juga harus membangun bangunan rumahnya. Sedangkan apartemen tak mengharuskan kita membeli tanahnya.

Itu adalah strategi jitu dalam dunia properti, yang baiknya spiritnya ditiru oleh pelaku usaha bidang pertanian, intensivikasi.