Senin, 30 September 2013

SWASEMBADA KEDELAI

Swasembada kedelai mungkin swasembada yang termasuk paling akhir yang akan kita capai, sebab kita lebih mudah untuk berswasembada di komoditas selain kedelai seperti padi, jagung, tebu, singkong dan lain-lain.

Tingginya tingkat kesulitan swasembada kedelai adalah terutama karena kekurangcocokan iklim kita untuk tanaman kedelai. sedangkan tanaman yang iklimnya cocok saja kita masih berjuang kearah swasembada. Ataukah kita menerapkan sistem antrian pada urutan komoditas yang akan kita swasembadakan? Tentunya tidak.

Swasembada kedelai merupakan perjuangan yang cukup berat bagi kita. Sudah iklimnya nggak cocok, eh kedelai yang sudah tertanam kurang diminati perajin tempe karena kedelainya kurang mengembang ketika dibuat tempe. Perajin tempe tetap memburu kedelai impor dengan alasan yang satu itu.

Jadi kita maklum jika kita tidak segera bisa berswasembada kedelai, budidaya sulit, pasar sulit, motivasi kurang. Sayangnya, selain belum berswasembada di kedelai, kita juga belum berswasembada di komoditi yang dimana kita punya keunggulan, yaitu komoditas beras, jagung, tebu, singkong, juga daging.

Kesimpulannya? Impor kedelai wajar, impor padi, gula dll?