Kamis, 08 Agustus 2013

PANEN APA

Ibarat pegawai, panen itu terima gaji. Menanam padi yang panennya 3 bulan sekali berarti terima gaji 3 bulan sekali. Menanam tebu atau ketela yang panennya setahun sekali berarti terima gaji setahun sekali. Menanam sawit yang panennya sebulan sekali berarti terima gaji sebulan sekali. Menanam cabe yang panennya 5 hari sekali berarti ya terima gaji 5 hari sekali.

Perbedaannya, kalau gaji cenderung tetap, kalau panen cenderung tidak tetap. Perusahaan tempat bekerja mengalami rugi saja pegawai tetap terima gaji. Perusahaan tempat bekerja kena masalah saja pegawai tetap terima gaji. Perusahaan hutangnya membengkak pegawai tetap terima gaji. Mungkin itu sebabnya di Indonesia menjadi pegawai adalah sebuah prioritas.

Sedangkan panen? Pupuk sudah bagus eh kena hama. Hama sudah diurus eh kena banjir. Banjir sudah teratasi eh harga jatuh. Harga sedang bagus eh sama pembeli nggak dibayar. Bejibun hal bisa menjadi sandungan kesuksesan panen. Maka seharusnya kaum petani dan pebisnis mendapatkan perhatian ekstra, bukan dibiarkan saja bahkan cenderung dipandang sebelah mata.

Maka petani dan pebisnis harus punya strategi kompensasi. Karena panen belum tentu sukses, sekalinya sukses harus bisa menutup semua kekurangan dan pengeluaran. Gunakan pupuk terbaik, atasi hama dengan baik, urus pengairan dan pengeringan dengan baik, cermati penjualan dengan seksama.

Maka petani sukses pun tak kalah dengan karyawan sukses.