Jumat, 16 Agustus 2013

JUAL KEMANA

Sebenarnya bagi petani maupun peternak, pertanyaan jual kemana itu hampir tak pernah muncul. Hal itu disebabkan para petani dan peternak biasanya sudah tahu kemana dan bagaimana hasil panen mereka terjual. Ada yang tak perlu repot-repot karena pedagang sudah bersliweran memburu hasil panen, ada juga yang harus datang ke pasar lelang atau penampung.

Jadilah pertanyaan petani peternak bukanlah jual kemana tapi harga berapa. Sebab sudah pastilah bukan pembelinya yang tak menentu, tapi harganya. Pembelinya pasti itu-itu juga. Bakal sulit mencari pembeli baru, yang dulu tak pernah membutuhkan hasil panen petani peternak, lalu sekarang membutuhkan. Bahkan pasar dagangnya juga disitu-situ saja.

Prediksi harga sering tak tepat karena banyak faktor. Sering yang harusnya harga tinggi malah harganya jatuh, juga sebaliknya. Belum lagi prediksi panen juga sering berantakan. Hal ini berkaitan dengan timing saat tanam atau memulai tebar bibit. Juga bisa karena anomali iklim.

Tapi tak tentunya harga tersebut sering hanya berlaku di suatu daerah. Pada saat yang sama, bisa saja di suatu daerah harganya sedang jatuh, tapi di daerah atau negara lain harga sedang bagus. Kalau saja produk kita bisa dipasarkan kesana tentunya akan mendapatkan harga yang bagus. Tapi kendalanya sering hasil panen kita tak bertahan lama kesegarannya.

Dan pupuk dan pestisida organik bisa memperlama kesegaran hasil panen sehingga memungkinkan untuk dijual ke daerah dengan jangkauan yang lebih jauh demi mendapatkan harga yang lebih baik.