Selasa, 13 Agustus 2013

GO KIMIA

Slogan agribisnis kita adalah Go Organik, atau Go Green. Go dalam hal ini menuju, atau marilah, bukan pergilah. Apa sebabnya?

Mungkin kita sudah mentok dalam mengaplikasikan produk-produk kimia dalam pertanian kita. Mulai dari pupuk, hormon tanaman, perekat, pestisida, juga herbisida. Ibaratnya kita sudah tak bisa lebih kimia lagi. Karena dosis-dosis sudah tak hanya lebih banyak dari dosis awal, tapi sudah berlipat. Diduga penambahan dosis lagi tak akan menambah kesuksesan tujuan aplikasinya. Jadi kita sudah di dunia kimia, tak mungkin Go Kimia lagi, karena terbukti dunia kimia tak menjadi solusi.

Jadilah kita berslogan Go Organik. Lha memang kita mau kemana lagi, sudah tak ada jalan lagi. Dunia organik yang sebetulnya sudah pernah kita miliki akan kita kunjungi lagi. Kompos-kompos mulai mendapatkan hati. Sudah berkurang pembahasan dan ceramah-ceramah yang mengulas kekurangan dan kelemahan kompos. Gantian sekarang pupuk-pupuk dan produk-produk kimia dikupas kelemahannya. Pabrik Urea kita yang konon nomor satu di duniapun dipandang sebelah mata.

Bagi petani yang menggantungkan nasib dapurnya pada hasil panen, Go Kimia atau Go Organik sudah nggak sempat mikir lagi. Ada masalah pinginnya cepat teratasi. Hama yang menyerang harus mati, kalau tidak bisa-bisa dia yang mati. Mau organik mau kimia boleh saja, yang penting adalah bukti dan hasil nyatanya.

Jadilah produk-produk organik harus memiliki kualitas yang tak hanya tinggi, tapi harus bisa memberi bukti. Bukan cuma suksesnya 5 atau 10 tahun lagi, sebab pembasmian hama akan dilakukan hari ini.

Jadi Go Organik itu untuk siapa? Bakul obat, kan?